Alangkah manisnya hidup jikalau kita berada ditengah-tengah orang yang tidak hanya membutuhkan kita saat menerima kesenangan saja. Namun mendatangi kita saat menciptakan kesalahan.
Karena berteman tidak hanya mencari kesenangan semata, tapi berteman untuk mencari ketenangan hati. Bertemanlah bukan hanya didunia saja, tapi buatlah pertemanan hingga ditaman syurga.
Banyak Yang Salah Jalan Tapi Merasa Tenang, Karena Banyak Teman Yang Sama-Sama Salah
Mungkin kita sangat bahagia saat banyak orang ingin berteman dengan kita. Dengan bahagia hati pula kita menyambutnya, lantaran menjalin silaturrahim itu memang hukumnya dianjurkan.
Tapi kata dianjurkan disini bermakna dihentikan sembarangan menentukan teman, artinya kita boleh berteman dengan orang-orang yang memang dilihat bisa membawa kita semakin mendekat kepada Allah, bukan hanya ingin menjerumuskan kita kepada dosa-dosa.
Kita kadang banyak sahabat merasa lebih damai dengan jalan yang salah, lantaran banyaknya sahabat yang juga sama-sama salah. Oleh lantaran itu dalam berteman kita dihentikan ikut-ikutan tingkah sahabat kita yang memang tidak baik.
Jika Mau Tahu Seberapa Baik Seseorang, Maka Lihatlah Siapa Temannya
Untuk melihat menyerupai apa sahabat yang mau kita ajak berteman maka kita harus tahu siapa teman-temannya yang selama ini menjadi temannya. Dan inilah sabda Rasullullah yang harus menjadi aliran kita dalam menjalin pertemanan dengan seseorang.
Jika teman-temannya banyak menjadikan kenistaan, maka sedikit banyaknya sahabat orang tersebut akan menjiplak kelakuannya. Tapi sebetulnya tak semua orang menyerupai itu, lantaran kadang seseorang itu berteman hanya untuk menjiplak kelakuan baiknya dan tidak dengan kelakuan buruknya.
Teman Itu Ada 2 Macam, Ada Teman Yang Mengajak Kebaikan Dan Mengajak Pada Keburukan, Kamu Masuk Yang Mana?
Hal ini perlu kita renungi semoga kita sanggup memposisikan diri kita dengan baik ditengah-tengah kehidupan orang lain. Apakah hidup kita sering melaksanakan kesalahan, apakah kita sering menyuruh orang lain melaksanakan kesalahan meski kita tidak secara terperinci menyuruhnya. Atau malah sebaliknya, kita selalu bisa membawa wangsit baik terhadap orang lain.
Kita harus bisa memikirkan semua itu sebagai penentu sebesar mana kita bermanfaat untuk orang lain.
Karena semua pekerjaan kita akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat, masih untung jikalau orang lain tidak menuntut kita atas kesalahannya terhadap kita
Bertemanlah Dengan Orang Yang Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Ketika Kamu Melakukan Kesalahan, Karena Teman Yang Baik Adalah Teman Yang bisa Memperbaiki Kesalahanmu
Banyak majemuk sahabat diantara kita, saking banyaknya pertemanan yang kita jalin kadang kala sampai-sampai melupakan sesuatu yang sebetulnya tidak harus kita lakukan.
Teman yang baik tentu tidak bahagia jikalau kawannya sendiri terjatuh dalam perbuatan dosa. Anda mempunyai teman, tetapi tidak menegur dan tidak memperdulikan diri anda saat melaksanakan kesalahan, maka perlu dipertanyakan landasan persahabatan yang mengikat mereka berdua.
Musuh Yang Sebenarnya Bukan Orang Yang Memakimu Karena Berbuat Salah, Tapi Orang Terdekatmu Yang Membiarkan Kesalahanmu
Mungkin kita akan sangat murka dan bersungu-sungut saat mendengar teguran dari orang lain, lantaran naluri kita kadang tidak terima jikalau orang lain tidak sepaham dengan presepsi kita. Padahal orang menyerupai itu sebetulnya mengasihi kita, namun cara memberitahunya terkadang salah.
Dan lebih baik ditegur dengan bahasa yang agresif demi memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, ketimbang hanya mendiamkan kita tatkala kesalahan itu mulai mengecoh kita.
Sumber: bighio.com
Posting Komentar