Sukses memang cita-cita siapa pun yang ada di bumi ini. Namun cara untuk meraih sukses itu berlawanan-beda, bahkan sudah berupaya siang malam dan semaksimal mungkin juga sering kali sukses belum diraih.
Jika kita membaca cerita para orang berhasil, banyak diantara mereka yang berasal dari keluarga yang tidak bisa, ataupun mereka yakni orang yang gagal dalam pendidikan.
Pendidikan memang bukan jaminan untuk berhasil. Setinggi apapun pendidikan kita, bukanlah jaminan untuk sukses. Namun tanpa pendidikan juga orang akan susah untuk sukses.
Memang intinya rezeki itu diatur oleh Tuhan, tetapi jika kita cuma berdiam diri dan menanti rezeki itu tanpa kita jemput, sama saja dengan nol.
Terkadang, pendidikan sudah tinggi, perjuangan telah maksimal, modal juga banyak, namun banyak orang yang justru gagal dalam karir atau usahanya.
Bisa jadi, alasannya mereka tidak perduli pada sesama, pada keluarga, ataupun pada orang renta. Nah, bagaimana supaya kita berhasil?
Salah satu guru aku, usahawan berhasil di Indonesia. Ketika ditanya belakang layar suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat: “Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.
Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang jago dan sukses yang dia kenal seluruhnya memperlakukan orang tuanya seperti Raja.
Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan mengutamakan orang tuanya. Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang bau tanah mirip Pembantu”.
Orang bau tanah telah melahirkan dan membesarkan kita, lha kok masih tega-teganya kita minta harta ke mereka, pada hal kita sudah akil balig cukup akal.
Atau orang renta diminta merawat anak kita sementara kita sibuk melakukan pekerjaan .
Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, alasannya ia memperlakukan orang tuanya mirip pembantu.
Walau suami/istri melakukan pekerjaan , rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.
Menurut sebuah forum survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses yaitu : mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya mirip seorang Kaisar.
Dan bawah umur yang sengsara hidupnya yakni mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya.
Tapi juga JANGAN mendekati orang tua cuma untuk mendapatkan hartanya.
Mari terus berupaya keras semoga kita mampu memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan cuma ada di angan-angan.
Beruntunglah bagi yang masih mempunyai orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti. Sebelum mereka kembali keharibaan Allah.
UANG bisa dicari, ilmu mampu di gali, namun waktu dan kesempatan untuk mengasihi orang bau tanah kita takkan bisa terulang kembali.
Semoga Bermanfaat, Jangan lupa di sebar Luaskan ya !!
Posting Komentar