Banyak diantara pasangan yang telah usang mendambakan keturunan tetapi malas atau aib untuk cek kesuburan ke tempat tinggal sakit atau klinik khusus fertilitas. Terutama laki- laki, alasannya adalah mungkin mereka kurang nyaman jikalau akhirnya memang tidak subur.Ya, meskipun tes mirip itu hasilnya bersifat konfidensial namun tetap saja mesti dimengerti sang dokter. Padahal tanpa adanya tes tersebut tidak akan pernah dimengerti siapa yang kurang subur atau mesti diterapi misalnya.
Kini dilema tersebut dapat sedikit tertuntaskan sesudah Dr John Herr dari Inggris bareng timnya menemukan suatu alat untuk mengukur kesuburan pria di rumah.
Bentuknya hampir mirip mirip alat cek kehamilan. Jika kedua stripnya negatif, kemungkina pria tadi mandul.
Saat ini alat pengukur mutu sperma bernama Sperm Check Fertility itu sedang menjalani proses perizinan oleh Food and Drug Administration (FDA). Alat tersebut bekerja dengan cara mendeteksi molekul spesifik pada sperma, ialah molekul antigen yag berada pada permukaan kepala sperma yang disebut dengan SP-10.
Harga alat tersebut cukup terjangkau, adalah sekitar 25 dolar atau Rp 250 ribu (kurs 10.000/US$), lebih murah dibandingkan dengan menjalani tes spema lengkap untuk mengenali kesuburan pria. Alat yang dikembangkan selama setahun tersebut memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi yaitu sekitar 96 % dan sudah dicobakan pada 225 partisispan pria.
Jumlah sperma wajar biasanya ialah 20 juta mililiter atau lebih. Dengan mengukurnya menggunakan alat pengecek kesuburan, seorang laki-laki mampu tahu berapa jumlah rata-rata spermanya, apakah di atas persyaratan itu atau justru di bawahnya sehingga ia akan secepatnya tahu jika memerlukan terapi medis.
sumber: forum.detik
Posting Komentar