Perceraian tentu bukan hal menyenangkan. Keputusan pahit ini mesti diambil alasannya yakni banyak sekali faktor dibelakangnya. Setelah bercerai, bukan berarti tak lagi dapat bahagia. Malah, lebih banyak perempuan yang gres bercerai merasa senang dengan status barunya.
Berdasarkan survei yang dilakukan majalah Style, sekitar 53 persen perempuan merasa lebih senang usai bercerai. Sementara, hanya 32 persen laki-laki yang menyampaikan hal menyerupai itu menyerupai dilansir laman Metro, Sabtu (9/2/2019).
Survei ini menanyakan 1.060 laki-laki dan perempuan Inggris yang sudah bercerai dengan rata-rata berusia 54. Mereka ditanyai 30 pertanyaan perihal kehidupannya setelah bercerai dan alasan berpisah dengan pasangan.
Dari survei tersebut terungkap perempuan cenderung mempunyai kehidupan yang lebih postiif. Mereka cenderung menjawab pertanyaan soal kehidupan dengan 'nada' positif, menyerupai senang, bersemangat, beruntung. Sementara laki-laki cenderung menjawab dengan 'nada' negatif menyerupai gagal dan kecewa.
Belum berpikir punya hubungan lagi
Sekitar 61 persen perempuan dalam survei itu pun tak murung menjadi kembali lajang alias tak punya pasangan. Mereka juga cenderung tak terlalu memikirkan untuk mempunyai pasangan lagi atau tidak.
Sementara, di pihak laki-laki hanya 47 persen yang mencicipi menyerupai itu.Dari survei ini diketahui, bahwa penyebab utama terjadinya janji nikah itu alasannya yakni adanya perubahan dalam hubungan.
Sekitar 49 persen menyampaikan hubungan mereka berubah dan 14 persen mengakui itu kesalahan diri sendiri.
Berdasarkan survei yang dilakukan majalah Style, sekitar 53 persen perempuan merasa lebih senang usai bercerai. Sementara, hanya 32 persen laki-laki yang menyampaikan hal menyerupai itu menyerupai dilansir laman Metro, Sabtu (9/2/2019).
Survei ini menanyakan 1.060 laki-laki dan perempuan Inggris yang sudah bercerai dengan rata-rata berusia 54. Mereka ditanyai 30 pertanyaan perihal kehidupannya setelah bercerai dan alasan berpisah dengan pasangan.
Dari survei tersebut terungkap perempuan cenderung mempunyai kehidupan yang lebih postiif. Mereka cenderung menjawab pertanyaan soal kehidupan dengan 'nada' positif, menyerupai senang, bersemangat, beruntung. Sementara laki-laki cenderung menjawab dengan 'nada' negatif menyerupai gagal dan kecewa.
Belum berpikir punya hubungan lagi
Sekitar 61 persen perempuan dalam survei itu pun tak murung menjadi kembali lajang alias tak punya pasangan. Mereka juga cenderung tak terlalu memikirkan untuk mempunyai pasangan lagi atau tidak.
Sementara, di pihak laki-laki hanya 47 persen yang mencicipi menyerupai itu.Dari survei ini diketahui, bahwa penyebab utama terjadinya janji nikah itu alasannya yakni adanya perubahan dalam hubungan.
Sekitar 49 persen menyampaikan hubungan mereka berubah dan 14 persen mengakui itu kesalahan diri sendiri.
Posting Komentar