Rezeki Tak Kemana, Tapi Kalau Tak Kemana-Mana Tak Akan Sanggup Rezeki

REZEKI tak kemana, rejeki tak pernah salah dan rezeki selalu tiba di ketika yang tepat. Ya, itulah ungkapan yang umum sering kita dengar. Sebab semua makhluk di bumi ini sudah diatur rezekinya.

Jangan khawatir kita kelaparan tak sanggup makan, jangan khawatir banyak anak tak sanggup kita kasih makan, alasannya DIA niscaya memperlihatkan kita rezeki.

Karena Bekerja Keras yakni Prinsip Hidup Muslim

Saya mencicipi betapa IA berulang ulang kali memperlihatkan rezeki itu secara tiba-tiba dan di luar dugaan kita. Malah saya memasang kata-kata syaikh Hasan Al-Basri untuk mengingatkan bahwa sang pencipta senantiasa akan memberi rezeki pada kita.

Aku tahu, jatah rezekiku tidak akan diambil orang lain, sehingga saya sanggup damai mengarungi hidup ini

Aku tahu, pekerjaan ini tida sanggup diwakilkan kepada orang lain, sehingga saya bersungguh-sungguh mengerjakannya

Aku tahu, simpulan hayat itu selalu mengintip setiap saat, sehingga saya berkemas-kemas menghadapinya

Aku tahu, IA Maha Melihat, sehingga saya aib jikalau Dia melihatku dalam keadaan bermaksiat

(Syaikh Hasan Al-Basri)

Tidaklah pencapaian perusahaan kita sejauh ini lantaran saya, kawan saya, teman saya dan karyawan saya. Tetapi semuanya lantaran proteksi dan titipan yang sang pencipta percayakan. Mudah-mudahan kita semua diberi kepercayaan oleh-NYA untuk menciptakan semua lebih baik. Bukankah insan sudah diberikan kepercayaan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini?

Kita sudah diberikan sang pencita jatah rejeki tiap harinya. Karena begitu luas dan banyak yang IA persilahkan ambil di bumi ini (tentunya yang halal dan dengan cara halal) . Terus kita mau ambil berapa jatah kita perhari? 1 juta? 2 juta? 100 juta?

Kalau memang rejeki, tak akan kemana. Namun jikalau tak kemana-mana bagaimana mau sanggup rejeki? Sehingga saya bersungguh-sungguh mencari Rahmat-MU.

Sumber : islampos.com