www.domainesia.com

Ternyata Ini Keistimewaan Menikahi Janda


Adakah keistimewaan menikahi janda? Ataukah lebih baik dengan gadis saja?

Keutaman Menolong Para Janda

Dari Abu Hurairah, berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ

Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)

Termasuk dalam menolong para janda ialah dengan menikahi mereka. Namun janda manakah yang dimaksud?

Disebutkan dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim (18: 93-94), ada ulama yang mengatakan bahwa “armalah” yang disebut dalam hadits adalah perempuan yang tidak memiliki suami, baik dia telah menikah ataukah belum. Ada ulama pula yang menyatakan bahwa armalah ialah wanita yang diceraikan oleh suaminya.

Ada usulan lain dari Ibnu Qutaibah bahwa disebut armalah alasannya adalah kemiskinan, adalah tidak ada lagi bekal nafkah yang dia miliki alasannya ketiadaan suami. Armalah bisa disebut untuk seseorang yang bekalnya tidak ada lagi. Demikian nukilan dari Imam Nawawi.

Pendapat terakhir itulah yang penulis cendrungi.

Dari usulan terakhir tersebut, janda yang punya keutamaan untuk disantuni yakni janda yang ditinggal mati suami atau janda yang diceraikan dan sukar untuk menanggung nafkah untuk keluarga. Adapun janda kaya, tidak tergolong di dalamnya.

Keutamaan Menikahi Janda yang Ditinggal Mati Suami dan Memiliki Anak Yatim

Kita tahu bersama bahwa anak yatim ialah anak yang ditinggal mati ayahnya. Anak mirip inilah yang dikatakan yatim dan punya keistimewaan untuk ditolong karena penanggung nafkahnya -ialah ayahnya- sudah tiada. Jika ada yang menikahi janda alasannya ingin membantu anaknya, maka dia akan dapat keistimewaan besar menyantuni anak yatim.

Dari Sahl ibnu Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

« أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا » . وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى ، وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini. [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau regangkan antara keduanya]. (HR. Bukhari no. 5304).

Walau memang menikahi perawan ada keutamaannya. Namun menikahi janda dihentikan dipandang sebelah mata. Bahkan ada laki-laki yang memerlukan janda dibanding gadis perawan. Semisal seorang pria ingin mencari perempuan yang lebih sampaumur darinya sehingga mampu mengorganisir adik-adiknya. Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia pernah berkata,

تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً فِى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَقِيتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « يَا جَابِرُ تَزَوَّجْتَ ». قُلْتُ نَعَمْ. قَالَ « بِكْرٌ أَمْ ثَيِّبٌ ». قُلْتُ ثَيِّبٌ. قَالَ « فَهَلاَّ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا ». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِى أَخَوَاتٍ فَخَشِيتُ أَنْ تَدْخُلَ بَيْنِى وَبَيْنَهُنَّ. قَالَ « فَذَاكَ إِذًا. إِنَّ الْمَرْأَةَ تُنْكَحُ عَلَى دِينِهَا وَمَالِهَا وَجَمَالِهَا فَعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ »

Aku pernah menikahi seorang perempuan di kala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu saya berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia pun bertanya, “Wahai Jabir, apakah engkau sudah menikah?” Ia menjawab,”Iya sudah.”Yang kau nikahi gadis ataukah janda?”, tanya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku pun menjawab, “Janda.”Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja, bukankah engkau bisa bersenang-bahagia dengannya?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, sebenarnya saya memiliki beberapa saudara wanita. Aku cemas bila menikahi perawan malah nanti dia sibuk bermain dengan kerabat-saudara perempuanku. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itu memiliki arti alasanmu. Ingatlah, perempuan itu dinikahi karena seseorang memandang agama, harta, dan kecantikannya. Pilihlah yang baik agamanya, engkau pasti menuai keberuntungan.” (HR. Muslim no. 715)

Namun dengan catatan di sini tetap memandang janda yang punya agama yang bagus, bukan sembarang janda. Semoga Bermanfaat. (akhwatmuslimahindonesia)

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama

BISNIS FUN

20rb
Tuyul Online