www.domainesia.com

Wahai Suami, Jikalau Istrimu Banyabicara Syukurilah!


Tak selamanya banyaomong itu jelek. Tidak selalu banyabicara itu menyebalkan, menyebalkan, mengesalkan, ataupun imbas jelek lainnya. Dalam banyak keadaan, kecerewetan istri amatlah berfaedah. Kelak akan Anda sadari, di dalam kecerewetan istri, terdapat kebaikan yang banyak.

Ketika Subuh belum menyapa sebab fajar belum masanya datang, kecerewetan istri mungkin saja akan mengganggu waktu rehat Anda. Padahal, hari itu Anda lembur dan gres pejamkan mata empat atau lima jam yang lalu. Lalu dengan polos dan tanpa merasa berdosa, istri Anda mulai membisiki pendengaran, meyentuh kulit, dan sedikit menggoyangkan badan Anda dengan kalimat yang tak diharapkan nafsu, “Mas, ayo bangkit… Cepetan sayang… Sebentar lagi subuh…”

Dan, saat Anda mempesona selimut serta membenarkan bantal, datang-tiba ia tiba seraya memercikan air ke paras Anda dengan gaya khasnya yang lembut, mengikuti nasehat sang Nabi pilihan umat. Agar, kalian berdua selalu diberkahi.

Lalu dikala Anda mulai mengumpulkan nyawa seraya duduk di tepi ranjang, rupanya kecerewetannya belum berhenti. Ia pun membimbing seraya mempesona mesra tubuh Anda, lalu menuntun supaya Anda bergegas ke kamar mandi, mengambil air wudhu.

Setelahnya, dikala Anda sudah sukses lari dari jeratan setan lantaran kecerewetan perkataan dan tindakan istri Anda di pagi yang belum melek itu, saat Anda hendak beranjak kembali ke ranjang melanjutkan tidur setelah dirikan rakaat Tahajjud secukupnya, percayalah bahwa kecerewetan itu tidak akan berhenti, bahkan akan senantiasa bertambah.

“Mas, kok tidur lagi?” ungkapnya seraya mendekat, “Sudah mau adzan tuh.”

Kemudian dengan sedikit gelayutan manja di pundak yang padanya didapati ketenangan sandaran, beliau mengatakan sembari daratkan kecupan hangat sarat kemesraan di kening Anda, “Sana berangkat ke masjid.”
“Iya sayang… Baru juga adzan.” Jawab Anda setengah hati.

Saat mendengar jawaban ngeles yang Anda sampaikan itu, bersiaplah untuk menyimak ceramah sebelum Subuh yang penuh dengan tekanan dan mulut sepenuh hatinya, “Sayang… Datang lebih permulaan itu lebih baik… Biar dapat unta merah…”

“Iya, iya, sebentar. Mau merem. Sebentar aja kok.”
Ketika Anda belum menutup lisan, percayalah bahwa materi ceramahnya akan semakin bertambah, dan kali ini cukup membuat Anda bergegas menyambangi suara adzan Subuh yang menentramkan itu, “Mas.. Cepetan berangkat… Sudah ditungguin bidadari tuh…”
“Ah,” kilah Anda sembari membenarkan posisinya, “masih juga di dunia.”
“Ya udah deh…” lanjut istri Anda dengan kecerewetannya, “Nanti ditambahin bidadari dunia deh…”
Maka siap-siaplah, sempurna ketika Anda bergegas sehabis mendengar motivasi terakhir itu, sepulangnya dari masjid tidak ada lagi kopi hangat yang biasa mengawalwaktu kalem Anda di pagi yang berkah itu.

Karenanya, percayalah; sayangi dan cintai kecerewetan istri Anda, karena di dalamnya terdapat kebaikan yang amat banyak. (akhwatindonesia)

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama

BISNIS FUN

20rb
Tuyul Online